Selasa, 14 Desember 2010

EXPERIMEN ANTENA AMATIR RADIO

Salah satu bagian penting dari suatu stasiun radio adalah antena, ia adalah sebatang logam
yang berfungsi menerima getaran listrik dari transmitter dan memancarkannya sebagai gelombang
radio. Ia berfungsi pula sebaliknya ialah menampung gelombang radio dan meneruskan
gelombang listrik ke receiver.
Kuat tidaknya pancaran kita yang sampai di pesawat lawan bicara, sebaliknya baik
buruknya penerimaan kita tergantung dari beberapa faktor. Faktor pertama adalah kondisi
propagasi, faktor kedua adalah posisi stasiun (posisi antena) beserta lingkungannya, faktor ketiga
adalah kesempurnaan antena. Untuk pancaran ada faktor keempat
ialah kelebaran bandwidth
pancaran kita dan faktor kelima adalah power.
Seringkali agar pancaran kita cukup besar diterima setasiun lawan bicara, kita berusaha
menaikkan power dengan tanpa memperhatikan faktorfaktor
lain tersebut di atas. Memang usaha
meperbesar power secara teknis merupakan usaha yang paling mudah, akan tetapi rasanya ini
adalah usaha yang kurang efektif dan cenderung merupakan suatu pemborosan.
MENGHITUNG LAMBDA
Cepat rambat gelombang sama dengan cahaya ialah 300.000.000 meter/detik, sedangkan
gelombang tersebut bergetar sejumlah f cycle/detik (f = frekuensi). Misalnya frekuensinya 6 MHz
(mega artinya juta), maka setiap detik ia bergetar 6.000.000 kali. Kita tahu bahwa satu Lambda
(?) adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang selama satu kali getar.

SATU LAMBDA

Sehingga panjang satu Lambda adalah :
300.000.000 m/detik
? = ______________________
f cycle/detik
Kalau f dalam MHz dan ? dalam meter, maka rumusnya menjadi :
300
? = ………………………..
rumus 1)
f
LAMBDA ANTENA
Rumus 1) di atas adalah panjang gelombang di udara. Cepat rambat gelombang listrik
pada logam itu lebih kecil, ialah 0.95 kali gelombang radio di udara. Jadi untuk menghitung
Lambda antena, rumus 1) tersebut menjadi :
300
? =x
0.95
f
75
? =x
0.95 ……………………….. rumus 2)
f
dimana ? dinyatakan dalam meter dan f dalam MHz.
Antena dipole untuk frekuensi 7.050 MHz, dengan rumus di atas akan didapatkan panjang
setiap sayapnya 9.99 meter atau dibulatkan 10 meter, panjang 10 meter ini dinamakan panjang
theoritis. Panjang theoritis tersebut belum dapat langsung kita gunakan karena faktor pengaruh
lingkungan belum diperhitungkan, kita tahu bahwa pengaruh lingkungan di setiap lokasi itu
berbeda. Perhitungan theoritis ini mutlak diperlukan agar kita bisa memulai percobaan, tanpa
perhitungan theoritis kita tidak akan bisa mengetahui dari mana kita akan memulai percobaan.
Kita ketahui bahwa lingkungan sangat berpengaruh terhadap panjang theoritis, terutama
apabila antena itu dipasang rendah. Untuk itu, maka dalam praktek panjang theoritis tersebut
harus diberikan koreksi yang dinamakan koreksi lingkungan. Penyesuaian dengan lingkungan itu dilakukan dengan metoda trial and error. Metoda trial and error adalah suatu metoda ilmiah yang digunakan apabila ada dua variabel yang saling tergantung atau bila ada beberapa variabel yang tidak dapat diukur besarnya.
POLARISASI
Gelombang elektromagnet yang melaju di udara atau di angkasa luar terdiri atas
komponen gaya listrik dan komponen gaya magnet yang tegak lurus satu sama lain. Gelombang radio yang memancar dikatakan terpolarisasi sesuai arah komponen gaya listriknya. Untuk antenna dipole maka polarisasinya searah dengan panjang bentangannya, bila antena tersebut dipasang horizontal, maka polarisasinya horizontal pula.
Agar dapat menerima gelombang radio secara baik, maka antena harus mempunyai
polarisasi yang sama dengan polarisasi gelombang radio yang datang. Arah polarisasi ini akan
tetap sepanjang lintasan gelombang radio kecuali bila gelombang tersebut sudah dipantulkan oleh ionosphere, maka polarisasinya bisa berubah. Untuk itu, maka antena untuk keperluan komunikasi jarak jauh pada HF atau MF dapat dibuat vertikal atau horizontal.
Pada band MF dan HF, biasanya kita gunakan polarisasi horizontal sedangkan untuk VHF
(pada radio 2 meteran) biasa digunakan polarisasi vertikal. Kita tahu bahwa pancaran VHF tidak
menggunakan pantulan ionosphere sehingga polarisasinya sampai ke antena pesawat lawan bicara masih tetap vertikal. Sedangkan pesawat 2 meteran banyak dipasang pada mobil dan antena mobil hanya bisa vertikal saja.
GAIN ANTENA
Pancaran gelombang radio oleh antena makin jauh makin lemah, melemahnya pancaran
itu berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya, jadi pada jarak dua kali lipat kekuatannya
menjadi 1/22 atau seperempatnya. Angka tersebut masih belum memperhitungkan melemahnya
pancaran karena hambatan lingkungan dalam perjalanannya.
Kecuali sifat tersebut di atas, sifat lain dari antena adalah bahwa kekuatan pancaran ke
berbagai arah cenderung tidak sama. Pancaran gelombang radio oleh antena vertikal mempunyai kekuatan yang sama ke segala arah mata angin, pancaran semacam ini dinamakan omnidirectional.
Pada antena dipole, pancaran ke arah tegak lurus bentangannya besar sedang pancaran
ke samping kecil, pancaran semacam ini disebut bidirectional untuk panduan bisa click disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar